SELAMAT DATANG

MAI BERTAMU

stat counter page
Download a stat counter from elogicwebsolutions.com

MAJLIS TAMAN-TAMAN FIRDAUS DI SURAU MADAH

1. KULIAH MAGHRIB: MALAM AHAD- MLM SABTU
2.SETIAP PAGI AHAD KULIAH SUBOH
3. SETIAP PETANG: ISNIN & KHAMIS : KULIAH MUSLIMAT
( RUJUK JADUAL )

4.PAGI AHAD MINGGU KE-2 ( KULIAH TAFAQQUH FI DIN)
OLEH: ALF US TARMIZI ABD RAHMAN)

5. AQIQAH SETIAP BULAN.
( RUJUK JADUAL )

6. USRAH KAWASAN:
MLM SABTU MINGGU KE -4


SABDA NABI SAW:
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
" Belajar adalah wajib kepada setiap lelaki dan wanita Muslim"
اطلب العلم من المهد الى الحد
"Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad"

Monday, March 23, 2009

QUR'AN PANDUAN HIDUP

FirmanAllah dalam surah : ( at-Taubah : 31)

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah serta mempertuhankan al-Masih aanak Maryam. Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At-Taubah : 31).

Dalam ayat sebelumnya diceritakan mengenai perkataan Yahudi dan Nasrani. Orang-orang Yahudi mendakwa bahwa Uzair adalah anak Allah. Orang Nasrani mengatakan bahwa Isa adalah anak Allah. Dengan dakwaan ini , mereka dilaknat oleh Allah .

Ayat ini menceritakan lagi unsur-unsur kekafiran mereka. Mereka juga menjadikan pendeta dan rahib mereka sebagai tuhan selain Allah Swt. Bagi kaum Nasrani, kejahatan dan kekafiran mereka dikaitkan lagi dengan menyembah al-Masih bin Maryam.

Tafsir Ayat

Allah Swt. berfirman: Ittakhadzû ahbârahum wa ruhbânahum min dûni Allâh (Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah). Kata ganti wâwu al-jamâ’ah (mereka) dalam ayat ini menunjuk kepada Yahudi dan Nasrani sebagaimana disebutkan dalam ayat sebelumnya.

1. Kedua golongan Ahlul Kitab itu dinyatakan telah menjadikan ahbâr dan râhib mereka sebagai arbâb (tuhan-tuhan) selain Allah Swt. Kata al-ahbâr (bentuk jamak dari kata al-hibr atau al-habr) berarti ulama.

2. Kata ar-ruhbân (bentuk jamak dari kata râhib) dari kata al-ruhbah berarti al-khâif (orang yang takut).

3. Dalam perkembangan selanjutnya, al-ahbâr digunakan untuk sebutan ulama Yahudi, sementara ar-ruhbân digunakan untuk ulama Nasrani.

4. Kata arbâb merupakan bentuk jamak dari kata rabb. Secara bahasa, kata rabb berarti al-mâlik (pemilik), as-sayyid (tuan, pemimpin), al-mudabbir (pengatur), al-murabbî (pendidik), al-qayyim (pelaksana, pihak yang bertanggung jawab), dan al-mun‘im (pemberi nikmat). Jika tidak di-mudhâf-kan, kata itu hanya digunakan untuk menyebut Allah ‘Azza wa Jalla. Jika digunakan untuk menyebut selain-Nya, harus di-mudhâf-kan dengan kata lainnya, seperti rabbu kadzâ.

5. Karena kata arbâb dalam ayat ini tidak di-mudhâf-kan, maka bermakna tuhan-tuhan.

Mereka meletakkan pendeta dan rahib sebagai tuhan-tuhan tidak dalam konteks penyembahan, tetapi dalam konteks ketaatan mereka kepada pendeta dan rahib mereka dalam al-tahlîl wa al-tahrîm (penetapan halal dan haram). Mereka menjadikan pendeta dan rahib sebagai orang yang berkelayakan untuk menetapkan halal dan haram.

Asy-Syaukani menyatakan, “Sesungguhnya mereka mentaati pendeta-pendeta mereka, dalam perintah dan larangannya. Pendeta-pendeta itu menempati kedudukan sebagai tuhan-tuhan karena mereka ditaati sebagaimana layaknya tuhan-tuhan.”

6.Penjelasan ini juga dikemukakan oleh Hudzaifah bin al-Yamani, Ibnu Abbas, dan lain-lain. Mareka menuturkan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani itu mengikuti pendeta dan rahib mereka dalam perkara yang mereka halalkan dan mereka haramkan.

7.Juga tafsiran ath-Thabari, az-Zamakhsyari, ar-Razi, al-Alusi, Ibnu Katsir, al-Baghawi, Ibnu ‘Athiyah, al-Khazin, Ibnu Juzyi al-Kalbi, dan hampir semua mufassir.

8.Pengertian itu didasarkan pada penjelasan Rasulullah saw. terhadap ayat ini. Diriwayatkan dari Adi bin Hatim:

"Saya berjumpa Rasulullah Saw, dengan memakai kalung salib dari perak . Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Adi, lemparkanlah patung itu dari lehermu.” Kemudian saya melemparkannya.
Beliau membaca ayat ini: Ittakhadzû ahbârahum wa ruhbânahum min dûni Allâh, hingga selesai. Saya berkata, “Sesungguhnya kami tidak menyembah mereka.” Nabi bertanya, “Bukankah para pendeta dan rahib itu mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, lalu kamu mengharamkannya; menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kamu menghalalkannya.” Saya menjawab, “Ya begitulah.” Nabi Saw bersabda, “Itulah ibadah (penyembahan) mereka kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka.” (HR ath-Thabrani dari Adi Bin Hatim).

9.Dengan demikian, tindakan ibadah yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah ketaatan mereka terhadap pendeta dan rahib mereka dalam menentukan perkara yang halal dan yang haram.

Selain itu, kaum Nasrani juga menjadikan Isa al-Masih sebagai tuhan. Allah Swt. berfirman: wa al-Masîh [i]bn Maryam ([dan mereka mempertuhankan] al-Masih putra Maryam). Walaupun tidak disebut secara jelas pelaku yang menjadikan Isa al-Masih sebagai tuhan, boleh dipastikan yang dimaksud adalah kaum Nasrani. Hal ini dapat dilihat dalam ayat sebelumnya. Orang-orang Nasrani mengatakan bahwa al-Masih putra Allah Swt. (at-Taubah : 30).

Memang demikianlah fakta utama agama Nasrani. Seseorang dapat dikatagorikan sebagai Nasrani jika mereka mengakui ketuhanan Isa al-Masih. Dalam al-Quran, orang-orang yang membenarkan perkara tersebut disebut sebagai kafir dan diancam dengan azab yang pedih ( al-Maidah 73).

Jika al-Masih bin Maryam disebutkan secara jelas dalam ayat telah dijadikan sebagai tuhan, tidak demikian dengan Uzair. kaum Yahudi juga dinyatakan sebagai ibnu Allâh (putra Allah), Uzair tidak disebutkan dalam ayat ini dijadikan sebagai tuhan. Menurut al-Alusi dan al-Syaukani ini mengisyaratkan bahwa kaum Yahudi tidak menjadikan Uzair sebagai tuhan

10. sebagaimana kaum Nasrani menjadikan al-Masih sebagai tuhan.

Tindakan menyekutukan Allah Swt. jelas bertentangan dengan perintah-Nya. Allah Swt. berfirman: Wamâ umirû illâ liya’budû Ilâh[an] wâhid[an] (padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa). Menurut al-Asfahani dan as-Samin al-Halbi, ibadah bukan sekadar tunduk, namun ghâyat at-tadzallul (puncak ketundukan), sehingga tidak ada yang berhak atasnya kecuali Zat yang memiliki puncak keutamaan dan kemuliaan, yakni Allah Swt.

11.Dengan demikian, menurut al-Alusi, ayat ini menjelaskan bahwa mereka telah diperintahkan untuk menaati perintah Allah Swt dan tidak menaati perintah selain-Nya. Sebab, hal itu menafikan ibadah kepada-Nya.

12. Semua perkara yang dihalalkan Allah, adalah halal dan semua perkara yang diharamkan-Nya adalah haram. Tidak ada seorang pun selain-Nya yang berhak membantah atau mengubah ketetapan-Nya, termasuk para pendeta dan rahib.

Karena itu, jika pada kenyataannya mereka lebih menaati pendeta dan rahib mereka, maka sesungguhnya mereka telah menyimpang jauh dari perintah-Nya. Demikian juga tindakan kaum Nasrani yang mengangkat al-Masih bin Maryam sebagai tuhan. Mereka telah melakukan kesesatan yang nyata. Isa al-Masih yang mereka sembah itu pun membantah apa yang mereka lakukan ( al-Maidah: 116).

Allah Swt. berfirman: Lâ ilâha illâ Huwa (Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia). Kata ilâh berasal dari kata aliha-ya’lahu yang bermakna maf’ûl. Karena kata aliha-ya’lahu sejalan maknanya dengan kata ‘abada-ya’budu, maka kata ilâh berarti ma’bûd (yang disembah, diibadahi). Dijelaskan Ibnu al-Mandzur, al-ilâh adalah Allah ‘Azza wa Jalla. Segala sesuatu selain-Nya yang dijadikan sebagai ma’bûd (pihak yang disembah) juga disebut ilâh bagi orang pelakunya.

13. Inilah makna ilâh yang dimaksudkan dalam beberapa ayat ( al-Furqan : 43).

Dengan demikian, ayat ini menegaskan bahwa tidak ada yang berhak disembah, dan ditaati secara mutlak kecuali Allah Swt.

Kemudian Allah Swt berfirman: Subhânahu ‘ammâ yusyrikûna (Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan). Oleh al-Khazin frasa ini dijelaskan, “Mahasuci Allah Swt. dari sekutu bagi-Nya dalam ibadah dan hukum, dan sekutu dalam ketuhanan yang berhak dan diagungkan.”

14.Apa yang dipersekutukan ,berkait rapat dengan tindakan kaum Yahudi dan Nasrani yang dijelaskan sebelumnya. Para pendeta dan rahib dinyatakan memiliki keupayaan al-tahlîl wa al-tahrîm (menghalalkan dan mengharamkan). Tindakan mereka itu dikategorikan menyekutukan Allah Swt. Ditegaskan dalam ayat ini, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Sebab, hanya Dia yang memiliki keupayaan membuat hukum.


Hak Menentukan Hukum

Di antara prinsip dasar yang tidak boleh diperselisihkan setiap Muslim adalah konsep Islam tentang al-hâkim (pemilik mutlak membuat hukum). Al-Hâkim atau pemilik yang berkuasa membuat hukum bagi kehidupan manusia adalah Allah Swt.

15. Ketetapan ini di dasarkan dalil-dalil yang qath‘i, baik tsubût maupun dalalâh-nya, seperti firman Allah Swt:

إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ ِللهِ أَمَرَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلاَّ إِيَّاهُ

Menetapkan hukum hanya hak Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia ( Yusuf : 40).

Sebagaimana telah diterangkan, ketetapan ini bahagian asas dari tawhîd; bahwa satu-satunya ma’bûd, Zat yang patut disembah , adalah Allah Swt. Tawhîd tidak hanya memberikan pengakuan bahwa Allah Swt. sebagai satu-satunya Pencipta alam semesta dan isinya, namun juga pengakuan bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya Zat yang berhak disembah dan ditaati.

16.Karena itu, ketika ada pihak lain yang lebih ditaati melebihi Allah Swt., maka ia disebut sebagai ilâh bagi pelakunya ( al-Furqan : 43-44, al-Jatsiyah : 23).
Al-Quran juga menyebut syurakâ’, sekutu-sekutu atau sesembahan selain-Nya yang membuat aturan bagi kehidupan. Allah Swt. berfirman:

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللهُ

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? (al-Syura : 21).

Orang-orang musyik Arab, walaupun mengakui bahwa Allah Swt. sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemilik alam semesta, mereka tidak dapat dikategorikan sebagai Mukmin. kerana, mereka tidak mengakui Allah Swt. sebagai satu-satunya ilâh yang patut ditaati.

17. Ini pula yang ditegaskan dalam ayat di atas. Kaum Yahudi dan Nasrani yang mendudukkan pendeta dan rahib mereka sebagai memiliki hak membuat hukum, menghalalkan, dan mengharamkan segala sesuatu, dinyatakan telah melakukan penyembahan.


Menggugat Kedaulatan Rakyat

Di antara asas utama demokrasi adalah tentang kedaulatan rakyat. Pandangan ini menetapkan bahwa rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Bermakna, semua hukum yang berlaku harus bersumber dari rakyat. Sebagaimana rakyat berhak membuat hukum, rakyat pun berhak menolak atau membatalkan suatu hukum.

Dalam praktiknya, semua negara menggunakan sistem perwakilan. Kedaulatan rakyat itu diwakilkan kepada lembaga legislatif. Di antara tugas lembaga ini adalah melaksanakan semua hukum dan undang-undang (al-taqnîn wa al-tasyrî’). Semua hukum dan undang-undang yang berlaku harus mendapatkan pesetujuan darinya. Tanpa persetujuan darinya, sebarang undang-undang tidak dianggap sah, dan oleh karenanya tidak boleh diterapkan.

Ketentuan ini berlaku umum, termasuk terhadap syariah. Sekalipun Allah Swt. jelas-jelas mewajibkan penerapan syariah dalam kehidupan, perintah itu tidak boleh dijalankan sebelum mendapat persetujuan dari lembaga legislatif terlebih dulu. Jika lembaga itu menyetujuinya, baru boleh diterapkan. Sebaliknya, jika lembaga itu menolaknya maka syariah tidak boleh dijalankan.

Jika demikian, apa bedanya para pembuat hukum itu dengan para pendeta dan rahib yang dalam ayat ini disebut sebagai tuhan-tuhan selain Allah Swt.? Mereka disebut demikian lantaran didudukkan sebagai pembuat hukum yang wajib ditaati. Dengan demikian, siapa pun yang memiliki hak yang sama, mereka pun layak disebut sebagai arbâb min dûni Allâh, tuhan-tuhan selain Allah Swt.

Jika demikian, alasan apa lagi yang dapat digunakan terus bersama dengan puak-puak yang hanya menjadikan AlQur'an sebagai bacaan, sedangkan undang-undang terus tunduk kepada undang-undang manusia,

Justru itu marilah sama-sama kita mempertahankan Jamaah Islam dan PR yang sedang ke arah menjadikan Qur'an dan Al hadis

Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb.

PERANGAI AHLI KITAB


Fitnah di tabur


Lontar batu sembunyi tangan


Berhati-hatilah dalam kehidupan
Dunia hanya sementara

jangan menjual agama dengan harga yang sedikit

Mafhum firman Allah : Surah Ali Imran: 77

" Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih"

Tafsiran:

Ayat ini mengikut pendapat Ikrimah,ditujukan kepada pendeta yahudi dan pemimpin-pemimpin mereka , antara nya Kinanah bin abi Al haqaiq,Ka'ab bin Asyraf, Huyai bin akhtob,dimana mereka menyembunyikan perkara yang menjadi perjanjian dengan Allah.Mereka ubah perkara yang dinyatakan Allah kepada pendapat mereka dan mereka beramal dengan pendapat itu, dan dipaksakan orang ramai mengikut apa yang mereka katakan dan mendakwa itu lah betul.serata menyatakan "Ini datang dari Allah".

Setengah qaul pula mengatakan , ayat ini diturunkan kepada segolongan yahudi yang mengatakan " Tidak berdosa kita menganiaya orang ummiy( yang tidak seagama dengan kita ) dan mendakwa ini adalah datang dari Allah.

- Rujukan Tafsir alqur'an,juzu' ke 3, oleh Ahmad Sonhadji Mohamad, muka surat 185 )

Renungan:

Terkini telah berlaku kepada Ahli Qur'an, di negara kita.Bagi mereka rasuah sesama mereka tak salah( politik wang ) tetapi kalau rasuah yang dilakukan oleh orang lain , kesalahan besar, dihukum dan dilucutkan jawatan.

Apa sahaja yang dibuat oleh orang lain semua nya salah.Tetapi apa yang mereka buat tak salah dan tak berdosa, kerana jasa dan bakti kepada rakyat.

Ingat: maksud firman Allah:

" jangan kamu cenderong hati kepada orang-orang yang zalim , nanti kamu akan disambar oleh api neraka"


Wassalam.

Tuesday, March 17, 2009

RAJA MESTI BERSIH


Selawat dapat bersih kalbu
Atif Idris

Kedatangan bulan Rabiul Awal diraikan dengan majlis Maulidur Rasul di sana sini. Selawat dan marhaban sering kali didengari. Dan sekarang kebetulan musim cuti persekolahan, sendat pula dengan kenduri kahwin.



Sehubungan itu Menteri Besar, Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat berpesan banyakkan selawat ke atas Nabi Muhammad saw kerana ia dapat membersihkan hati atau kalbu seseorang.

Katanya ketika sibuk menyambut bulan Maulidul Rasul umat Islam mesti bijak menilai perkara-perkara yang bertepatan dengan Islam atau sebaliknya.

"Hati mesti dijaga kerana sekiranya rosak ia akan merosakkan seluruh tubuh badan manusia sekaligus merencatkan pemikiran terhadap Islam,

"Dunia ini diibaratkan seperti berada di bawah serkap, kita tidak akan terlepas dari pukat-Nya dan setiap idea yang keluar mesti disunting terlebih dahulu samada ia bertepatan dengan tuntutan Islam atau sebaliknya," ujar beliau pada satu majlis di sini, baru-baru ini.

Beliau juga mengajak orang ramai menyambut Maulidur Rasul khatimul alBiya' yang diutuskan khas untuk menyelamatkan manusia daripada penyakit-penyakit berbahaya yang sering menyerang manusia seperti syirik dan riya'.

Sementara itu, Masjid Baiturrahman yang siap dibina pada 2006 membabitkan kos sebanyak RM800,000 dapat menampung sehingga 1,000 jemaah.

Imam tua masjid berkenaan, Haji Raja Sulaiman Raja Saleh berkata, masjid itu dibina hasil derma orang ramai sehingga ada yang menyumbang barang-barang kemas.

Menurutnya masjid itu asalnya terletak di Kampung Telok Mesira dan sekitar tahun 1950-an dipindahkan ke tapak sekarang.

Dalam perkembangan lain Dun Panchor baru-baru ini mengagihkan sumbangan wang tunai kepada 108 armalah dan anak yang disalurkan melalui Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM).

Adun Panchor, Ustaz Mohd Amar Abdullah berkata, Islam amat memberi perhatian utama kepada golongan armalah supaya mereka tidak diabaikan.

Katanya, walau pun peruntukan kerajaan agak terhad, namun sumbangan kepada golongan berkenaan tetap diberi. - mj _

komentar:

Inilah sifat Khalifah Allah di atas muka bumi.Mengurus dan mentadbir negeri berpandukan Syariat Allah.Menjadi sumber rujukan semua orang.

Pemimpin yang mengurus modal insan berdasarkan keperluan sifat dan unsur kemanusiaan, iaitu keperluan roh dan keperluan jasad.

Keperluan kepada makan dan minum serta tempat tinggal dan dalam masa yang sama diberi didikan dan panduan bagaimana untuk hidup beroleh kejayaan di dunia, juga di hari Akhirat nanti.

Inilah bentuk dan ciri-ciri seorang pemimpin yang wajib dicari dan dikenali serta diangkat menjadi pimpinan.

Kerana sesungguhnya kehidupan manusia perlu ada sandaran, dan sandaran itu ialah Syariat, dan tidak akan tertegaknya syariat melainkan dengan adanya pemimpin, dan tiadanya pemimpin melainkan dengan adanya wala' dan kepatuhan, dan tiadanya kepatuhan melainkan datangnya dari hati yang yakin dan beriman kepada Allah..

Justru itu bajailah hati agar sentiasa subur dan kuat, kerana sesungguhnya hati itu adalah raja, jika baik hati itu maka baiklah diri seseorang itu dan jika rosaknya hati , maka rosak dan jahanamlah seseorang itu....Wal'iyazubillah.

Wassalam

Saturday, March 7, 2009

ISU SEMASA DLM TAFAQQUH


Gambar hiasan untuk renungan ...rentetan rampasan kuasa di negeriku...

Lihatlah renunglah

Tembakan untuk ....PPSMI

Tanda sayang rakyat kepada bahasaku

Bahasa akan selamat bila Islam mentadbir

Kalimah Allah di awan.
Awan makhluk tak mengaji...kita ada macam-macam sijil, PHD lagi tapi....

Lihatlah awan ada imej kalimah Allah
Kita manusia ..bila lagi nak ubah imej jadi berakhlaq

Perbincangan:

Satu soalan dari seorang pendengar

"Apakah Isu hari ini bila ada kalangan orang bukan Islam hendak menggunakan Nama Allah.
Apa sikap kita?

Jawaapan:

Af Ustaz mengatakan , kita perlu sedar dan perlu kaitkan dengan yang mana lebih utama (Aulawiyat) , antara isu Nama Allah atau Isu PPSMI.( Pembelajaran dan pengajaran sains dan matematik dalam bahasa inggeris )Kita mesti sedar ini permainan media dan orang tertentu untuk menenggelamkan isu besar sekarang ini ia itu ( PPSMI )

Af Ustaz seterusnya menyatakan "Nama Allah boleh digunakan oleh sesiapa sahaja.Allah tuhan semua makhlok.Tetapi sekarang ini timbul masalah ini ... ini strategi pihak-pihak tertentu untuk tutup isu PPSMI."

Sama juga , Isu rampasan kuasa di Negeri perak, tetapi yang ditimbul dan di tonjolkan ialah isu derhaka.supaya orang ramai tahu bahawa Pakatan rakyat salah yang betulnya mereka.PR penderhaka,MB penderhaka yang baik mereka, yang betul mereka, yang membela rakyat mereka...
Sama kes mesyuarat DUN bawah pokok. Yang mesyuarat salah , yang berkumpul salah...yang kunci DUN tak salah, yang sekat sidang DUN tak salah..

Jadi slogan Allah For All adalah betul.
Jika orang kafir baca qur'an dan sebut nama Allah , bermakana mereka sudah suka dengan al qur'an dan suka kepada Islam.inilah yang menjadi tugas kita.

Kita berkawan baru 10 bulan itu hasilnya, yang mereka berkawan 51 tahun, bukan kawan tak kenal Islam, malah dia sendiri makin jauh.....

Inilah yang sepatutnya cara kita berkawan dengan orang bukan Islam , Kita amalkan Islam, cara hidup Islam,cara politik Islam dan semuanya mesti mengikut Allah, sebab Allah ialah Tuhan semua makhluk. Oleh itu pimpinlah mereka, bimbinglah meeka, agar kawan kita dapat mengenal Islam dan memahami alQur'an kita Allah.tuhan semua makhluk.

Ustaz menceritakan pengalamannya di Mesir, dimana "orang -orang Yahudi , kristian bercakap dan menyebut nama Allah dalam kehidupan seharian mereka,mereka menulis perkataan bismillah, memakai jubah dan serban. Oleh itu kita mesti terbuka .

Biarlah mereka gunakan nama Allah atau menyebutnya dalam percakapan mereka,( padanlah orang Islam sendiri ramai yang tak mahu menyebut nama Allah, lebih dahsyat lagi baca Qur'an pun tak boleh ... apa lagi nak sebut....) dan dalam masa yang sama, menjadi tugas dan kewajipan kita untuk memandu mereka kepada cahaya Allah" .

Wassalam

ILMU USULUDDIN


AF Us Tarmizi sedang tahnik seorang bayi


Sebahagian ahli jamaah dalam majlis tafaqquh

Sebahagian aktiviti MADAH dalam Prog Prihatin Palestine

MADAH 8 Mac 09
Kuliah Tafaqquh Fi Din- 9.30 pagi

SIFAT-SIFAT ALLAH
Ringkasnya ada dua:

Sifat zat dan sifat perbuatan

a. Sifat Zat:

i.Sifat yang lazim bagi Allah, lazim bererti mesti ada. kalau tiada bermakna bukan Allah.

ii. Tidak bercerai tanggal. Ada dari awal hingga akhir. Sifat kita bercerai tanggal sebab dulu kita mati , sekarang hidup , lepas ni mati semula.tetap bagi Allah Azali dan abadi.

JENIS SIFAT ZAT

1. Al Hayah ( Hidup ) - Lazim bagi Allah.
Hidup Allah tidak bercerai tanggal
2. As Sami'( Maha mendengar )
3. Al Wajh( Muka )
4.Al Qidam ( Sediakala)Sifat zat bagi Allah, yang lazim bagi Allah.
5 Al'azhomah( Maha agung )
6.Al Ilmu ( Maha mengetahui )
7.Al Qudrat( Maha berkuasa )
8. Al Basar ( Maha melihat )
9.Al Kalam ( Berkata-kata)
10. Al Mulk( Maha memiliki )
11.Al Kibria' ( Sombong )
12.Al 'Aliyyu ( Maha tinggi ) Allah Taala( Maha tinggi )
13.Al Rahmah( maha pemberi rahmat )
14 Al Ghaniyyu ( Maha kaya )
15. Al Hikmah ( Maha bijak )

Kesimpulan:

Sifat yang wajib bukan sekadar ini sahaja, jangan ada yang mengatakan sifat Allah ini sahaja, tidak lebih dan tidak kurang.

Sifat perbuatan :

Tertaaluk ( bergantung ) kepada qudrat dan iradat Allah.
contoh ketawa...Satu sifat wajib bagi Allah tetapi sifat perbuatan( tertakluk kepada apa yang Allah kehendak)

contoh:

1. Al Istiwa'- bersemanyam.( Bahasa Allah , bukan bahasa istana..)
Ar Rahman 'ala 'arsyi stawa.

Seperti kita. pagi ini kita nak mengaji, kemudian dilaksanakan oleh qudrat( tenaga)

Adhoohik( Ketawa )-Jika Allah kehendaki, maka Allah ketawa, kalau tak hendak tiada.

Al Hub ( cinta sayang )- marah ( al Ghadhab) , al Nuzul( turun kelangit dunia ) tertaaluk kepada kehendak dan kuasanya.

Al Muqim( Pendendam )

Al 'Aziz ( Penggerun )
Ar Redha'
Al Kurhu( Benci )
Al Farah ( Gembira )
Al Mutakabbir( Takabbur )
Al Makru ( Tipu helah )

Sifat zat dan sifat perbuatan mesti di isbatkan , wajib di imani.
Seluruh sifat zat dan perbuatan ada sifat wajib bagi Allah Swt.
Jangan samakan sifat ini dengan sifat makhluk.

Pengajaran dan peringatan:

Sifat perbuatan Allah seperti,
Ketawa Allah: Mesti jaga 4 perkara.

Jangan samakan
Jangan pinda meminda
Jangan ada pertanyaan
Jangan tolak

PERBINCANGAN:

Ketawa: Manusia ketawa - banyak sia-sia.
Ketawa Allah tiada sia-sia.

Takabbur: kalau ada pada manusia- jadi buruk
Takabbur : Pada Allah - jadi mulia.

Samseng( Al Kohhar )

"Laisa kamisslihii Syaiun wahuas syamiul Alim..."

Allah bersemayam di Arasy, dimana??? Wallhu 'Alam
Wajib ittiqad, Allah bersemayam di atas arasy.( TITIK )
Jangan haloba untuk tahu zat Allah.

Satu soalan dari pendengar:

Apa hukum kalau katanya :

"Kerana
aku belajar sungguh-sungguh aku pandai"...

Jawapan :

Kita hanya usaha...Usaha tidak beri bekas kecuali dengan izin Allah.
Jadi tidak boleh letak kerana... sebab ianyasekadar sebab dan musabbab sahaja untuk berjaya.

Ulama' tauhid mengatakan KERANA itu mengilhamkan Syirik....contoh " Anak saya berjaya kerana dia rajin"...tak jadi syirik tetapi punca syirik.

Kalau di'ittiqad sama dengan mulutnya.. bahaya...tetapi kalau hati tak sama dengan mulut dan di kaitkan dengan izin allah..itulah yang sebaiknya.

_________________

NAMA-NAMA ALLAH


Semua sifat yang dibincang tadi datangnya dari nama-nama Allah.
Semua terdapat dalam qur'an dan Hadis.

Ada satu kisah orang terakhir masuk Syurga...Dalam kisah ini Allah ketawa dan nabi pun ketawa...

Nama-nama ini menunjukkan beberapa sifat.
Tiap-tiap nama di ambil dari kalimah asalnya, seperti al Alim...dari Al Ilmu.
Al Qodir dari Qudrah
As Sami' dari kalimah sama' dan sebagainya..

Allah( Nama yang kembali kepadanya nama dan sifat) Siapa mendengar..Allah. Siapa berkata-kata...Allah.

Pendapat Ibn Qayyim:

Allah dari kalimah Al Ilaah... buang hamzah di tengahnya. Jadilah Alif Lam LAm HA

Nama-nama itu menjadi sifat Allah. Seperti Ar Rahman.Nama-nama Allah adalah sifat terpuji.
Asma' ul Husna- Nama-nama yang elok, kerana menunjukkan kepada sebaik-baik dan semulia-mulia zat

Ada 3 perkara penting:

1. Satu nama 3 kewajipan.
Beriman di segi nama, contoh Al Adilu.

1.Beriman dengan nama Alah.
2. Beriman dengan pengertian makna- Beriman dengan Allah Maha adil.
3. Beriman dengan kesan bagi nama itu- Lihat dalam hidup kita...itulah keadilaan Allah.
( Rezki : semua orang dapat rezki, miskin,kaya, binatang dll )

Contoh lain:

al Hakim- bijaksana( kewajipan pertama) yakin sebagai nama Allah

ke dua, beriman dengan makna- Bijaksana,beriman Allahitu maha bijaksana.
ketiga- kesan- Hujan turun atau tidak, udara segar dan angin bertiup..ini kesan bijaknya Allah.

contoh yang lain :

Nama Ar Rahman...adalah nama Allah.
Kedua, beriman pada makna.( kasihan belas kepada yg dikehendaknya)
ketiga kesan rahman Allah di dalam hidup kita.

Sekian..hingga bersambung semula di hari Ahad 12 April 2009 nanti insyaAllah.

Wassalam.

JANGAN ZALIM



aLAHAI sATEY kAMBING

pELANGGAN rAMAI sYUKUR

Alhamdulillah,perjalanan dari Lumut ke Nilai dan Nilai ke Lumut telah selamat.Cuma itulah kata orang banyak berjalan luas pandangan,banyak orang banyak ragamnya.
Apa pun yang nak di catat di sini ialah amar ma'ruf nahi mungkar.Mudah mudahan semua pihak kembali kepada Syariat.

dalam perjalanan ke Nilai memang ada hasrat nak makan satey Hj Samuri. kat hentian Denkil, tetapi entah macam mana tersesat jalan semasa jalan pulang.jadi terpaksa teruskan perjalanan dan singgah di restoran hentian jejantas Sungai Buluh.Kita merancang Allah menentukan.Alhamdulillah , kenderaan agak banyak , terpaksa park kereta jauh sedikit ,selepas ambil sedikit masa, sampailah kami empat beranak ke restoran tersebut.

Kami order 20 cucuk satey kambing dan 20 cucuk satey ayam.Selepas doa di baca ,apa lagi semua ambil satey kambing, tetapi masa gigit yang pertama rasa masam, mungkin masalah lidah, tetapi bila semua kata "ni satey ,kambing basi ni!!!

Lalu kami panggil pelayan dan mengatakan masam dan mohon tukar.daging....
apa yang kami kesal ..langsung pelayan tak kata pun minta maaf...tetapi disuruhnya bayar kambing masam tu 6 cucuk, sedangkan yang luaknya cuma 5 cucuk itu pun termakan...yalah kalau tak makan mana tau ianya basi...

Jadi pengajarannya di sini...kepada Hj Samuri...tolong perhatikan anak-buah pekerja tuan...InsyAllah kalau kita ada sikap mesra pelanggan , Allah akan berkati rezki dan amalan kita.

Samalah jua dengan suasana politik di Negeri perak sekarang....kalau jawatan di dapati dengan cara yang salah,merampas dan merompak,mencolek , ugut dan tah apa-apa lagi istilah
nya yang aku dengar dan baca dari media...apa hukum gaji yang diterima.

Kita orang Islam, bukalah hati, bukalah mata dan telinga...kenapa jadi begini.Kembalikan yang hak kepada yang berhak.Rakyat bersusah payah membuang undi memilih calunnya, tiba-tiba hak rakyat di nafikan.

"Kalau begitu tak payah adakan pilihanraya" !!! kata jiranku suatu petang......"membazir dan menyusahkan je"...betul juga kata-katanya itu ...

Marilah serta fikir-fikirlah. Masih belum terlambat untuk membetulkan kesilapan.

"Bubarkan DUN...biar rakyat memutuskan, kalah atau menang adalah ketentuan Allah." Kita yakin orang PAS boleh terima apa sahaja keputusan , syaratnya biarlah adil....." ujarnya lagi.
Aku yakin semua orang yang beriman dan berakhlak akan sependapat dengan jiran aku tu.

Wallahu 'alam

Sunday, March 1, 2009

AL FATEHAH UNTUK SYIFU


Ya Allah ampunilah dia...Jasanya pada kami sangat besar

KOTA BHARU, 28 Feb (Hrkh) - Yang Dipertua PAS Tumpat, Ustaz Wan Jamil Wan Mahmood, 63 meninggal dunia di Hospital Universiti Sains Malaysia di Kubang Kerian kira-kira jam 1 pagi tadi.

Dari jauh berita yang ku dengar.......
Beliau adalah individu yang menawarkan cahaya perjuangan di era tahun 1983.
tika itu masih di alam pengajian.
kekawan yang mengenalinya pasti ingat.

dah berlalu hingga kini era 2009
+- 28 tahun yang lalu....
azmi,aku,pak teh,mazlin dan ramai lagi.
bangunan dewan Zul di KB menjadi saksi
detik 12 malam
kita berbaiah...

masa itu syifu kami kenal sebagai che gu .
hingga kini pesan syifu kami ingat...
kawan-kawan yang setia
ayuh..teruskan perjuangan ini
kita penyambung warisan syifu
tenaga kita diperlukan....berjuanglah....
teruslah berbakti..
che gu ......sekalung fatehah kami panjatkan
agar di alam sana syifu terus diberkati
jasa syifu kami ingati
ya Allah.ampuni lah dia
rahmatilah dia
Afiatkanlah dia
Maafkanlah dia

amin Ya Rabbal 'alamin.

TAKZIAH UNTUK DATO' SERI DAN DATIN

Sesungguhnya Allah sentiasa bersama dengan orang yang sabar.
Ihsan dari bloggers Networks

Firman Allah bermaksud:
Ali imran 185:

" Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. "

Kami warga MADAH mengucapkan takziah dan bersabarlah dengan musibah yang diterima.Mudah mudahan berkat kesabaran dan keredhaan Datin Seri dan DS Sri IR, Allah cucurkan rahmat dan keampunan kepada bonda datin Seri.

InsyaAllah kita yang hidup akan teruskan perjuangan ini.Samada kita di matikan atau pun diberi kemenangan oleh Allah Swt.

Amanah ini akan kita teruskan.

Amanah memerintah dan mengurus negara dengan hukumAllah, sebagaimana firman allah bermaksud:

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh",
Al Ahzab: 72
Sebagaimana ingatan Allah dalam surah Al baqarah: 156

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].

[101]. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.


Wassalam.